Biarkan bumi bernafas sejenak ! Ubah dunia dalam 1 jam, matikan lampu!.

Aksi pemadaman lampu selama 1 jam.
Inilah aksi gobal selama satu jam yang dilaksanakan di seluruh dunia pada tanggal 27 Maret 2009 pada pukul 20.30 – 21.30. Aksi ini berlangsung sejak tahun 2007 berhasil mengikutsertakan lebih dari 1 milyar penduduk Bumi dari 88 negara untuk mematikan lampu selama satu jam saja.
Aksi ini dimulai pada tahun 2007 dengan sebuah pertanyaan sederhana, bagaimana caranya menginspirasi orang untuk mengambil sebuah langkah nyata dalam masalah perubahan iklim? Jawabannya, mintalah penduduk Sidney untuk memadamkan lampunya selama satu jam. Hasilnya? Tanggal 31 Maret 2007, 2,2 juta penduduk dan 2100 pebisnis di Sydney turut ambil bagian dalam aksi tersebut. Lampu dipadamkan selama satu jam – yang disebut sebagai Earth Hour. Jika reduksi efek rumah kaca yang dicapai Sydney selama Earth Hour bisa bertahan selama satu tahun, maka itu akan sama dengan meniadakan 48.616 mobil dari jalan selama setahun.
Aksi ini kemudian diteruskan menjadi gerakan global yang melibatkan individu masyarakat, korporasi bahkan negara untuk sama-sama terlibat dan memikirkan tentang kondisi Bumi yang kelelahan. Pada saat lampu dipadamkan suara kita akan didengar oleh orang-orang yang masih punya kepedulian. Itulah harapannya.
Tak bisa dipungkiri kalau masalah iklim saat ini menjadi salah satu masalah serius bagi Bumi. Yang pasti kebergantungan pada listrik yang memang paling banyak berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan mengeluarkan CO2 atau gas rumah kaca telah mengakibatkan kenaikan dramatis temperatur rata-rata Bumi sehingga menyebabkan naiknya air permukaan laut, musim kemarau panjang serta badai, dan perubahan besar-besaran terhadap lingkungan hidup yang telah menjadi sumber kehidupan kita.
Earth Hour memang tidak akan bisa menjadi jawaban instan atas permasalahan tersebut. setidaknya Earth Hour bisa menjadi “awal” bagi masyarakat untuk mengingatkan masyarakat akan masalah iklim yang terjadi di Bumi ini sehingga untuk itu dibutuhkan perubahan gaya hidup untuk dapat berkontribusi dalam “menyelamatkan Bumi”.
Sumber : Langit Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar